Selasa, 13 Februari 2024 Puskesmas pajangan mengunjungi TK ABA Sekar Melati Kadireso untuk melakukan SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) bagi siswa-siswi. Stimulasi Deteksi n Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) merupakan salah satu kegiatan pemantauan timbuh kembang pada balita usia 0- 72 bulan, untuk mengetahui adanya penyimpangan tumbuh kembang pada anak usia tersebut.

Menurut Kemenkes kegiatan SDIDTK terdiri dari :

  1. Stimulasi dini untuk merangsang otak balita agar perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
  2. Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi atau menemukan adanya penyimpangan tumbuh kembang balita. Apabila ditemukan penyimpangan lebih dini , maka intervensi akan lebih mudah di lakukan
  3. Intervensi dini adalah tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat.
  4. Rujukan dini , apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.

Pemeriksaan SDIDTK dilaksanakan pada :

  1. Balita usia 0 bulan -24 bulan setiap 3 bulan sekali
  2. Balita usia 24 bulan – 72 bulan setiap 6 bulan sekali

Pemeriksaan SDIDTK meliputi:

  1. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan meliputi :
    a. Pengukuran Berat Badan
    b. Pengukuran Panjang badan/Tinggi Badan
    c. Pengukuran lingkar kepala
  2. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan meliputi :
    a. Pemeriksaan mengunakan Kuisoner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) untuk gerak kasar, gerak halus, bicara-bahasa, kemandirian dan sosialisasi
    b. Tes daya dengar (TDL)
    c. Tes daya lihat (TDD)
  3. Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku Emosional dan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas ( GPPH)

Petugas : dr. Dito, Bidan Endah, Nur Surasmi (perawat gigi), STAF Puskesmas Pajangan

Dokumentasi Kegiatan :