Inovasi Puskesmas Sasak: "TB Satu Hari Satu Saspek"

Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Pajangan. Penemuan kasus yang rendah dan keterlambatan diagnosis merupakan kendala utama dalam pengendalian TB. Untuk itu, diperlukan inovasi guna meningkatkan deteksi dini kasus TB.

Deskripsi Inovasi

"TB Satu Hari Satu Saspek" adalah inovasi berbasis pendekatan aktif dari Puskesmas Pajangan alam upaya meningkatkan penemuan kasus TB melalui:

Penemuan Saspek TB setiap hari di seluruh unit layanan Puskesmas (rawat jalan, poli anak, poli umum, KIA, dan laboratorium).

Setiap petugas ditargetkan minimal menemukan 1 saspek TB per hari.

Sasaran: Pasien dengan batuk ≥2 minggu, batuk berdarah, demam berkepanjangan, dan gejala sistemik TB lainnya.

Dilakukan pencatatan dan pelaporan harian oleh petugas serta koordinasi mingguan dengan petugas program TB.

Tujuan

Meningkatkan penemuan kasus TB secara dini.

Meningkatkan kesadaran petugas dan masyarakat tentang gejala TB.

Mencapai target eliminasi TB di tingkat puskesmas.

Keunggulan Inovasi

Aktif dan sistematis: Tidak menunggu pasien datang dengan keluhan khas TB, tetapi proaktif mencari saspek.

Terintegrasi: Semua petugas berperan, bukan hanya petugas TB.

Evaluasi harian: Memastikan kegiatan berjalan konsisten.

Penyuluhan TB di Masyarakat

Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian TB, serta mengurangi stigma terhadap penderita TB.

Materi Penyuluhan

Pengertian dan penyebab TB: Infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Cara penularan: Melalui udara saat penderita TB batuk/bersin.

Gejala TB: Batuk ≥2 minggu, demam, keringat malam, penurunan berat badan.

Pencegahan: Etika batuk, ventilasi rumah yang baik, imunisasi BCG.

Pengobatan TB: Gratis di puskesmas, rutin selama 6 bulan, diawasi petugas.

Stigma: TB bukan penyakit kutukan, tidak perlu malu, bisa sembuh total.

Metode Penyuluhan

Tatap muka: Di posyandu, kelompok dasawisma, karang taruna, sekolah, atau pengajian.

Media visual: Leaflet, banner, poster.

Diskusi dan tanya jawab: Untuk menjawab kekhawatiran masyarakat.

Simulasi atau role play: Etika batuk, penggunaan masker, dan ventilasi sehat.

Evaluasi

Pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan.

Pemantauan perubahan perilaku di masyarakat.

Peningkatan permintaan pemeriksaan dahak secara sukarela.

Kesimpulan

Gabungan dari inovasi "TB Satu Hari Satu Saspek" dan kegiatan penyuluhan TB di masyarakat merupakan langkah strategis yang saling melengkapi untuk mempercepat eliminasi TB. Penemuan kasus secara aktif di fasyankes dan pemberdayaan masyarakat menjadi dua kunci utama untuk mengendalikan TB secara berkelanjutan.