Evaluasi Pelaksanaan PMT Balita Gizi Kurang dan Bumil KEK Tahun 2024 di 3 Kalurahan (Triwidadi, Guwosari, Sendangsari) pada Tanggal 20 dan 21 Desember 2024 di Aula Puskesmas Pajangan oleh Petugas Nutrisionis

Pelaksanaan Program Makanan Tambahan (PMT) Balita Gizi Kurang dan Bumil dengan status Kekurangan Energi Kronis (KEK) bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada kelompok sasaran, yaitu balita yang mengalami gizi kurang dan ibu hamil yang menderita KEK. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian masalah gizi di tingkat lokal melalui pemberian intervensi gizi yang tepat.

Pelaksanaan evaluasi pada tanggal 20 dan 21 Desember 2024 ini melibatkan tiga kalurahan: Triwidadi, Guwosari, dan Sendangsari, yang bertempat di Aula Puskesmas Pajangan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai capaian, kendala, serta rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan PMT pada tahun mendatang.

Tujuan Evaluasi

  1. Menilai Keberhasilan Program PMT Balita Gizi Kurang dan Bumil KEK pada tahun 2024.
  2. Mengidentifikasi Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PMT di tingkat kalurahan.
  3. Memberikan Rekomendasi Perbaikan untuk pelaksanaan program pada tahun berikutnya.
  4. Memonitor Pencapaian Target yang telah ditetapkan dalam perencanaan program

Metode Evaluasi

  1. Wawancara dan Diskusi dengan petugas nutrisionis, kader posyandu, dan ibu hamil serta orang tua balita.
  2. Observasi Langsung terhadap kegiatan PMT, termasuk jenis makanan tambahan yang diberikan, jumlah peserta, serta metode pelaksanaan.
  3. Analisis Data yang mencakup jumlah balita dan bumil yang terdaftar, serta data pemantauan gizi yang ada (berat badan, tinggi badan, dan status gizi).
  4. Survey Kepuasan kepada ibu hamil dan orang tua balita terkait kebermanfaatan dan kualitas PMT yang diterima.

Hasil Evaluasi

A. Pelaksanaan Program PMT

Triwidadi:

  • PMT dilaksanakan dengan baik, dengan jumlah ibu hamil dan balita yang terdaftar sesuai dengan target yang ditentukan.
  • Jenis makanan tambahan yang diberikan bervariasi sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing kelompok sasaran.
  • Pelaksanaan kegiatan rutin dilakukan setiap bulan, namun ada keluhan mengenai waktu pelaksanaan yang sering berubah, menyebabkan ketidakhadiran beberapa ibu hamil.

Guwosari:

  • Pemantauan berat badan dan tinggi badan balita serta ibu hamil dilakukan secara berkala.
  • Makanan tambahan yang diberikan mengandung nutrisi yang cukup lengkap.
  • Kader posyandu sangat aktif dalam mendampingi peserta, namun ada beberapa ibu hamil yang terlambat memanfaatkan layanan PMT karena masalah jarak dan transportasi.

Sendangsari:

  • Pelaksanaan PMT berjalan cukup lancar, namun ada kekurangan dalam hal distribusi makanan tambahan yang tepat waktu.
  • Beberapa ibu hamil dan balita mengeluhkan kurangnya variasi menu dalam pemberian PMT, yang dapat memengaruhi minat mereka untuk mengikuti program.

B. Kendala yang Dihadapi

  1. Aksesibilitas: Beberapa kalurahan mengalami kendala transportasi bagi ibu hamil dan balita untuk datang ke posyandu atau Puskesmas pada jadwal yang telah ditentukan.
  2. Kesadaran Masyarakat: Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi, masih terdapat beberapa ibu hamil dan orang tua balita yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya PMT untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil.
  3. Sumber Daya Manusia: Keterbatasan petugas nutrisionis yang dapat memberikan pendampingan dan pemantauan secara lebih intensif.
  4. Pendanaan dan Logistik: Beberapa kalurahan mengalami kendala dalam hal pendanaan untuk pengadaan makanan tambahan yang cukup variatif.

C. Hasil Monitoring Status Gizi

  • Balita Gizi Kurang: Berdasarkan data yang ada, masih ditemukan balita dengan status gizi kurang meskipun program PMT sudah dilaksanakan. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakteraturan dalam penerimaan PMT atau masalah pola makan keluarga.
  • Bumil KEK: Beberapa ibu hamil yang tercatat dengan status KEK menunjukkan perkembangan yang baik setelah mengikuti program PMT, meskipun ada yang membutuhkan penanganan lebih lanjut untuk perbaikan gizi.

Evaluasi pelaksanaan PMT Balita Gizi Kurang dan Bumil KEK tahun 2024 menunjukkan hasil yang baik secara umum, meskipun masih terdapat beberapa kendala yang perlu diperbaiki. Dengan pelaksanaan rekomendasi di atas, diharapkan program PMT dapat lebih efektif dalam meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya ibu hamil dan balita di kalurahan Triwidadi, Guwosari, dan Sendangsari.

Demikian laporan evaluasi ini disusun, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan dan pengembangan program di masa depan.